BASOEKI SADEWA
Minggu, 16 Agustus 2020
Rabu, 22 April 2020
Investigasi Kematian Ayam Bekerja
Tahun 2019 kemarin merupakan tahun penuh perjuangan bagi Balai Besar Veteriner Wates. Berbagai program harus dijalankan demi tahapan menuju kesuksesan
Jumat, 02 Agustus 2019
PERTARUNGAN BULAN
Pertarungan antara manusia dan allien, terjadi di bulan yang bersinar sangat terang. Allien berjumlah banyak sekali melawan astronot yang jmlahnya satu orang. Tetapi astronotnya menang karena memiliki kekuatan dari pedang ultra merah.Pertarungan berlangsung sengit sampai berjam-jam. Kedua jagoan mengeluatrkan kekuatannya secara maksima;
Jumat, 14 Juni 2019
KEMENTERIAN PERTANIAN TERJUN LANGSUNG ATASI DAN ANTISIPASI BERBAGAI PERMASALAHAN PERUNGGASAN INDONESIA 2019
Kesepakatan dari diskusi dan pertemuan ini diantaranya adalah Pelaksanaan pengurangan DOC FS broiler. Akan di tandatangani Pakta Integritas antara Integrator terkait distribusi daging dan Live Bird serta kaitannya dengan importasi. Diperoleh kesepakatan mengenai Penataan dan pendataan pelaku perdagangan/ broker unggas komersial dan pelibatan Satgas Pangan mabes Polri dalam pengawasannya. Pendataan oleh Dinas mengenai perusahaan, peternak mandiri, peternak UMKM serta jumlah kandang dan kapasitas terpasang, jumlah RPHU beserta kapasitas cold storage baik yang dimiliki oleh swasta maupun Pemerintah. Dinas akan melakukan pembinaan kepada perusahaan, peternak mandiri, peternak UMKM di wilayahnya.
Selanjutnya disepakati untuk melakukan review Permentan Nomor 32 Tahun 2017 tentang Penyediaan, Peredaran dan Pengawasan Ayam Ras dan Telur Konsumsi terutama Pasal 12 mengenai kepemilikan RPHU dan rantai dingin dalam rangka penyempurnaan regulasi di bidang perunggasan dan definisi integrator dan peternak mandiri. Disepakati juga mengenai akan dilakukannya review Permendag Nomor 96 Tahun 2018 terkait harga acuan. Kemendag akan mengeluarkan himbauan kepada ARPHUIN untuk bekerjasama dengan pasar retail modern dalam membantu menyerap stock LB dan daging ayam terutama di wilayah Jateng dan Jatim. Selanjutnya Kemendag juga akan melakukan himbauan kepada perusahaan perunggasan untuk bagian CSR nya agar dapat memberikan bantuan ayam hidup kepada masyarakat.
Terkait pemasaran Kemendag akan mengkaji pengaturan segmentasi pasar unggas. Dalam hal pengawasan dan pengawalan kesepakatan maka Satgas Pangan Mabes Polri akan mendalami terkait temuan-temuan dugaan penyimpangan dalam pelaksanaan usaha ayam ras. Pertemuan ditutup pada menjelang sore hari oleh DR. Drh Ketut Diarmita, MP dengan penuh harapan bagi stabilitas pasar unggas serta kemajuan peternakan Indonesia /BAS
Senin, 24 Desember 2018
EVALUASI PROGRAM BEKERJA DARI STAFF AHLI KEMENTAN, DENGAN BLUSUKAN KE DESA LANGSUNG
Yogyakarta-23/12/2018.
Program Bekerja merupakan salah satu Program Unggulan dari
Kabinet Bekerja yang langsung dirasakan manfaatnya oleh rakyat berupa bantuan
ayam sejumlah 50 ( limapuluh ) ekor setiap Rumah Tangga Miskin ( RTM). Program
yang mulai digulirkan sejak Bulan Agustus 2018 ini diharapkan dapat
meningkatkan pendapatan rakyat dengan mendongkrak pendapatan Rumah Tangga
Miskin melalui sector peternakan ayam dalam skala rumah tangga, pendapatan dari
penjualan telur dan ayam, serta pemenuhan kebutuhan protein keluarga. Setelah
berbagai tahapan, dari persiapan, verifikasi data RTM, Bimbingan Teknis pada
RTM dan Koordinator Desa, Pendamping Kecamatan, Koordinasi dengan Dinas
Kabupaten Banyumas dan Purbalingga, Koordinasi dengan Babinsa, aparat keamanan
baik TNI maupun POLRI serta pelibatan
semua stake holder dalam distribusi pakan, obat-obatan dan puncaknya adalah
ayam , selesai di Bulan November 2018, maka Program BEKERJA memasuki masa
evaluasi. Tahapan Evaluasi Program BEKERJA dengan melibatkan semua stakeholder
yang terkait langsung sudah dilaksanakan pada 12 November 2018.
Sebagai bagian dari Evaluasi Kementerian
Pertanian juga melakukan program Turun Langsung Lapangan dengan menugaskan drh.
Prabowo Respatiyo Caturroso, MM.Phd, staff Ahli Menteri Pertanian pada hari
Kamis, 20 Desember 2018 untuk mengetahui kondisi nyata dari peternak yang
notabene adalah Rumah Tangga Miskin, dengan berbagai latar belakang kondisi. Prabowo
yang juga seorang dokter hewan turun ke desa-desa di Banyumas didampingi Tim
dari Balai Besar Veteriner Wates sebagai UPT ( Unit Pelaksana Teknis ) Kementerian
Pertanian pelaksana Program Bekerja di Kabupaten Banyumas dan Purbalingga.
Agenda turun ke bawah tersebut diawali dengan diskusi dan koordinasi dengan
Dinas yang terkait Program BEKERJA, yang diwakili Ir. Achmad Subekti Kabid pengembangan dan
pengolahan hasil ternak Dinas Peternakan Kabupaten Banyumas,
selanjutnya Tim langsung berkeliling dari peternak-ke peternak di desa tujuan.
Beberapa poin penting menjadi catatan dalam
kunjungan blusukan langsung ke peternak miskin tersebut, diantaranya :
- Bahwa berkurangnya jumlah ternak bantuan di tingkat desa dan RTM penerima tidak mutlak disebabkan karena kematian ayam, namun banyak terjadi pengurangan jumlah karena dikonsumsi dan dijual tetapi dilaporkan sebagai kematian. Hal ini perlu difahami karena kondisi penerima bantuan adalah memang rumah tangga miskin yang kekurangan secara ekonomi.
- Beberapa factor non teknis seperti pencairan dana pembuatan kandang karena factor hambatan adminsitrasi menjadi catatan yang harus diperbaiki untuk program Bekerja tahun 2019, karena berimbas pada factor teknis seperti kandang yang tidak sesuai dengan desain standart, pemeliharaan ayam yang terhambat dan juga efek pada factor non teknis lain seperti berhutangnya RTM untuk pembuatan kandang.Faktor non teknis lain adalah ditemukannya pedagang ayam keliling yang membeli ayam bantuan dengan modus kurang baik, hal ini juga menjadi catatan kecil bahwa perlu pengawalan dan pemahaman peternak serta pendamping desa dan kecamatan.
- Latar belakang RTM penerima program Bekerja didapatkan 50% lebih berusia diatas 45 ( empatpuluh lima ) tahun, sehingga ada hambatan-hambatan fisik dan komunikasi.
- Catatan positif yang merupakan peluang besar bagi pengembangan Program Bekerja adalah adanya peluang Mou atau perjanjian kerja dengan supplier ayam bantuan untuk membeli ayam setelah ayam memiliki berat badan yang layak untuk dikonsumsi, terutama ayam jantan. Hal serupa, berupa peluang kerjasama juga didapatkan melalui Badan Usaha Milik Desa ( BUMDES ) yang setelah kunjungan, diperoleh informasi bahwa beberapa desa sanggup untuk mnjadi lembaga pembantu dalam penjualan ayam dan telur saat sudah memasuki masa siap jual.
- Kondisi ternak ayam bantuan saat kunjungan juga sudah banyak yang bertelur dan berat badan , terutama untuk pejantan sudah siap jual.
Sabtu, 15 Desember 2018
MONITORING DAN KUNJUNGAN KELOMPOK TERNAK PENERIMA PROGRAM PENANGGULANGAN GANGREP 2018
Gunung Kidul 12/12/2018. Program Penanggulangan
Gangguan Reproduksi yang merupakan bagian dari Program Nasional UPSUS SIWAB
oleh Balai Besar Veteriner Wates, dari tahun ke tahun di lakukan evaluasi secara
bersama-sama dengan dinas. Diantara acara evalusi juga dilakukan kunjungan
lapang ke kelompok ternak, sebagai pelaku dan penerima Program dari Pemerintah
, kunjungan ini untuk melihat dan mengetahui secara langsung pendapat ,harapan
dan saran dari peternak, petugas serta pemerintah daerah. Pada evaluasi tahun
ini, unjungan diarahkan ke Gunung
Kidul. Hadir dalam kunjungan tersebut Ir Bambang Wisnu Broto, Kepala
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunung Kidul yang memberikan respon
positif terhadap Program Penanggulangan Gangguan Reproduksi di Gunung Kidul.
Setelah kunjungan ke Kelompok Tani
DADI SUBUR, Kab. Gunung Kidul kegiatan evaluasi dilanjutkan dengan acara kebersamaan seluruh
peserta di Pantai Sadranan, Gunung Kidul dan Candi Prambanan. Acara hari ketiga dilanjutkan dengan diskusi yang menghadirkan Pakar Reproduksi dari akademisi dan Pemegang Kebijakan Program UPSUS SIWAB yang diwakili Seknas UPSUS SIWAB, Drh. Maidaswar.( iBAS )
Rabu, 12 Desember 2018
EVALUASI PROGRAM PENANGGULANGAN GANGREP 2018
Yogyakarta-12 Desember 2018. Program Penanggulangan Gangguran Reproduksi
yang dilaksanakan tahun 2018 telah selesai dilaksanakan. Sebagai bagian penting
kegiatan Program tersebut maka dilakukan Evalauasi Akhir Program Penanggulangan
Gangguan Reproduksi tahun 2018, peserta yang diundang meliputi seluruh
kabupaten kota yang mendapatkan program Penanggulangan Gangguan Reproduksi
UPSUS SIWAB, yang terdiri dari kurang lebih 78 wilayah. Peserta masing masing
terdiri dari 2-3 personil dinas , baik medic,paramedic, inseminator ataupun structural
yang mewakili Pelaksana Program di kabupaten kota dengan jumlah 250 peserta.
Kegiatan dilaksanakan selama 3 ( tiga ) hari di Hotel Cavinton Yogyakarta dari
tanggal 11 hingga tanggal 13 Desember 2018, yang meliputi kegiatan di ruangan
di Cavinton Hotel , juga kunjungan lapangan ke Sleman dan Gunung Kidul untuk
mengetahui secara langsung keberhasilan Program di tingkat kelompok ternak.
Kegiatan Evaluasi Pelaksanaan Penanggulangan
Gangguan Reproduksi menghadirkan Direktur Kesehatan Hewan yang diwakili oleh
Drh Pudjiatmoko,Phd. , Perwakilan bidang yang menangani kesehatan hewan dan
peternakan Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan DI. Yogyakarta. Pemateri dari
akademisi menghadirkan DR. drh. Agung dari bagian Reproduksi Universitas Gadjah
Mada dan DR.drh. Trilas Sarjito dari Universitas Airlangga Surabaya. Pemateri
terakhir adalah drh. Maidaswar yang merupakan seknas UPSUS SIWAB, yang
menyampaikan progress akhir UPSUS SIWAB tahun 2018 dan perencanaan serta
informasi awal terkait keberlanjutan Program UPSUS SIWAB tahun 2019.
Acara ini diakhiri dengan agenda penyampaian
rumusan Evaluasi Program Penanggulangan Gangguan Reproduksi oleh Panitia dan
ditutup Kepala Balai Besar Veteriner Wates, drh. Bagoes Poermadjaja, MSc.( iBAS)
Langganan:
Postingan (Atom)
-
Yogya-5/12/2018 . Senin 3 Desember 2018 menjadi hari yang bersejarah dalam kehidupan Penglajo Jogja-Wates,Karyawan BBVet Wates mulai senin...
-
BSD-Tangsel-3/12/2018 Program Epidemiologi Lapangan Veteriner Indonesia ( PELVI ) dan Field Epidemiology Training Programme for Veterin...
-
Kabupaten Banyumas dan Purbalingga YOGYAKARTA- Program BEKERJA merupakan upaya Kementerian Pertanian mengentaskan kemiskinan di ...