Yogyakarta-6/12/2018. Sebagai laboratorium pengujian penyakit hewan yang sudah puluhan
tahun berdiri, yaitu sejak 1989 Balai Besar Veteriner Wates menjadi tempat
laboratorium type B atau type C untuk belajar dan magang dalam hal pengujian
penyakit hewan. Hampir tiap tahun selalu ada laboratorium dari berbagai wilayah
datang untuk belajar di BBVet Wates.
Bulan Desember 2018 ini Stasiun Karantina Kelas
II Cilacap mengirimkan 3 personil Paramedik Veterinernya untuk belajar Pengujian
Brucellosis dengan Uji RBT ( Rose Bengal
Test ). Indra Tri W, A.Md, Mumfarid,
A.Md dan Trimo Bekti,A.Md mempelajari metode pengujian penyakit Brucellosis
dengan Uji RBT dilanjutkan dengan Uji CFT ( Complemen Fixation Test ) , kedua
uji ini merupakan gold standart untuk diagnose bakteri Brucellosis yang dikenal sebagai penyebab keguguran pada
Sapi, Domba dan Kambing serta Ruminansia pada umumnya. Mereka mengikuti
kegiatan pengujian di laboratorium Serologi BBVet Wates selama 2 ( dua ) hari
yaitu tanggal 4 dan 5 Desember 2018, dari mulai pengambilan contoh darah,
penanganan sample, pemisahan cloth atau gumpalan darah dengan serum yang akan
diuji, sampai dengan penghitungan titer CFT sebagai hasil akhir pengujian
penyakit Brucellosis.
Kegiatan magang ini dilakukan dalam rangka
peningkatan kompetensi personil Stasiun Karantina pada pengujian RBT dan CFT , yang sangat diperlukan dimasa depan, sebab
sebagaimana fungsinya Cilacap menjadi salah satu lokasi pemasukan Sapi ke Pulau
Jawa dari berbagai daerah bahkan dari Australia. ( BAS).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar